3.8 DIAGRAM RANGKAIAN OPERASI KOMUNIKASI VOIP DAN KONSEP KERJA PBX

 AYO PAHAMI


A. OPERASI KOMUNIKASI VOIP


Secara mendasar, jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP bisa berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa sehingga komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor menjadi suatu hal yang biasa dilakukan. Namun, perkembangan awal teknologi VoIP didasari penemuan telepon pada tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell, selanjutnya dikembangkan kembali menjadi teknologi PSTN (Public

Switched Telephone Network) dan sudah berkembang sampai sekarang. Beberapa tahun kemudian mulai berkembang teknologi baru berupa pembuatan komputer stand alone (PC) secara massal, sistem komunikasi telepon seluler, dan sistem jaringan internet yang memberikan layanan e- mail, chat dan lain-lain. Hingga di sekitar tahun 1995, teknologi Voll diperkenalkan setelah internet mulai berkembang.



Di Indonesia komunitas pengembang VoIP dimulai pada tahun 2000. Komunitas awal pengguna maupun pengembang VoIP adalah VoIP Merdeka yang dicetuskan oleh seorang pakar internet Indonesia bernama Onno W. Purbo. Teknologi yang digunakan adalah H.323 sebagai bentuk teknologi awal VoIP Merdeka. Sentral VoIP Merdeka di hosting di Indonesia Internet Exchange (IIX) atas dukungan beberapa ISP dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet (APJII). Pada tahun 2006, infrastruktur VoIP SIP dikenal sebagai VoIP Rakyat.


1. Diagram VoIP (Voice over Internet Protocol)


VoIP merupakan teknologi yang menjadikan median internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog, seperti yang didengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time. Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Hal utama yang perlu dipahami adalah bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP berupa dua buah komputer terhubung dengan internet. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, dan gambar. Beberapa syarat-syarat dasar guna mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, memiliki sound card yang dihubungkan dengan speaker dan mikrofon.



2. Proses Kerja dalam Komponen Diagram VoIP


Pada kemampuan mengirimkan suara melalui internet menjadi langkah uji coba/eksperimen dari beberapa orang atau perusahaan kecil. Ini dimulai dengan perusahaan seperti Vocaltech dan pada akhirnya diikuti Microsoft dengan program Netmeeting-nya. Pada saat itu jaringan komputer internet masih sangat lambat. Untuk membuat sistem VoIP, ada beberapa variasi penyambungan dijabarkan sebagai berikut.


a. Melalui komunikasi suara dari komputer ke pesawat telepon IP (IP


Phone) maupun pesawat telepon biasa yang menggunakan gateway atau perangkat yang disediakan oleh suatu perusahaan untuk dapat mengakses jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network) setempat.


b. Koneksi dari komputer ke komputer dengan berbekal sound card dan head-set melalui jaringan LAN maupun internet merupakan solusi paling murah tetapi cukup merepotkan, karena kedua sisi harus memiliki komputer dan perangkat lunak (softphone) yang sama.


Guna melakukan komunikasi menggunakan VoIP dibutuhkan beberapa komponen pendukung di antaranya VoIP server, softswitch, software telepon (softphone), VoIP gateway, dan protocol. Terdapat dua teknologi yang digunakan untuk VoIP, yaitu terminal H.323 sebagai teknologi yang dikembangkan oleh ITU (International Telecommunication Union) dan protokol SIP (Session Initiation Protocol) sebagai teknologi yang dikembangkan IETF (Internet Enggineering Task Force). Ada beberapa komponen dalam mengembangkan VoIP diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Application Layer


Fungsi utama lapisan Application layer adalah untuk pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem laineys yang berbeda memerlukan sistem pengendalian untuk mengatasi adanya ketidakkompatibelan sistem file yang berbeda-beda. Beberapa cont aplikasi yang telah dikenal di antaranys HTTPS (Hypertext Transfer Protocol) untuk web, FTP (File Transfer Protocol) untuk perpindahan file, dan TELNET untuk terminal maya jarak jauh.


b. TCPAP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)


TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini terdiri atas TCP dan IP Pada dasarnya, protokol jenis ini tidak bisa berdiri sendiri karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite) Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebaga sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer d jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).


TCP/IP diartikan sebagai sebuah protokol yang digunakan pada jaringan internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. Data tersebut diimplemen tasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi, di mana istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Protokol tersebut juga bersifat routable yang berarti sangat cocok untuk menghubungkan sistem-sistem operasi yang berbeda guna membentuk jaringan yang heterogen. Protokol menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di internet.


c. TCP (Transmission Control Protocol)


TCP digunakan pada saat signaling dengan tujuan untuk menjamin call setup pada sesi tersebut. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara karena pada komunikasi VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting dibandingkan penanganan paket yang hilang. TCP merupakan protokol connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segment-segment informasi dengan panjang data bervariasi pada datagram internet. Dalam mentransmisikan data pada layer Transpor terdapat dua protokol yang berperan, yaitu TCP dan UDP. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang hilang, rusak, ataupun kesalahan dalam pengiriman. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknoledgment). TCP memiliki mekanisme flow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segment yang diterima dengan baik. Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, data akan dikirimkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data.



d. SIP (Session Initiation Protocol)

SIP merupakan suatu signalling protocol pada layer aplikasi yang berfungsi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi multimedia yang melibatkan satu atau beberapa pengguna. Sesi multimedia adalah pertukaran data antarpengguna yang bisa meliputi suara, video, dan text. Akan tetapi, fungsi dan operasi dasar SIP tidak tergantung pada protocol yang bersangkutan dan juga tidak tergantung pada protokol layer transport yang digunakan.


SIP tidak menyediakan layanan secara langsung, tetapi menyedia- kan pondasi yang dapat digunakan oleh protokol aplikasi lainnya guna memberikan layanan yang lebih lengkap, misalnya SDP untuk mendeskripsikan sesi multimedia, RTP (Real Time Transport Protocol) untuk transfer data secara real-time, dan MEGACO (Media Gateway Control Protocol) untuk komunikasi dengan PSTN (Public Switch Telephone Network).

Pembangunan suatu komunikasi multimedia dengan SIP dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut.



Secara garis besar SIP digunakan dalam untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi. Penggunaan protokol codec video, audio dan Real-time Protocol dengan H.323 pada dasamya adalah sama, hanya berbeda dalam sesi signalling sambungan VoIP.

e. MGCP (Media Gateway Control Protocol)

Protokol MGCP lebih sering digunakan untuk mengontrol titik komunikasi di VoIP. MGCP memiliki feature tambahan yang unik yang dinamakan Call Waiting.

f. User Datagram Protocol (UDP)

UDP diartikan sebagai salah satu protocol utama di atas IP dan termasuk jenis transport protocol yang lebih sederhana disebandingkan dengan TCP. Sebab pengiriman audio streaming yang berlangsung terus-menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai setengah dari jumlah paket yang dikirimkan. UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio streaming yang dikirimkan secara terus-menerus. Header UDP hanya berisi empat field, yaitu source port, destination port, length, dan UDP checksum di mana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional. UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat maka dalam teknologi VoIP, UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP (Real Time Transport Protocol) dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.

g. Terminal H.323

Terminal H.323 merupakan salah satu rekomendasi dari ITU- (International Telecommunications Union-Telecommunications) yang berjalan pada jaringan intranet dan jaringan packet-switched taps mengatur media jaringan yang digunakan sebagai sarana transportasi maupun protokol networ layer. Terminal H.323 diterjemahkan sebagai

standar dalam menentukan komponen, protokol, dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia. Layanan tersebut terdiri atas komunikasi audio, video, dan data real-time yang melalui jaringan berbasis paket (packet-based network). Standar H.323 mengatur hal- hal sebagai berikut.

1) Audio Codec (G.711, G.722, G.723, G.728 dan G.729) yang bertugas mengkodekan data dari sumber suara untuk dikirimkan dan mendekodekan sinyal kode yang diterima untuk didengarkan oleh penerima.

2) Video Codec (H.261 dan H.263) yang bertugas mengkodekan data dari sumber video untuk dikirimkan dan mendekodekan sinyal kode yang diterima untuk ditampilkan di layar penerima.

3) Sistem control unit (H.245 dan H.225.0) yang menyediakan signalling yang berkaitan dengan komunikasi antar terminal H.323.



4) H.225.0 layer memformat data video, suara, data, dan informasi kontrol lain sehingga dapat dikirimkan melalui jaringan LAN interface sekaligus menerima data yang telah diformat melalui LAN interface. Untuk flow control dan unreliable data channel connection dapat digunakan untuk pengiriman audio dan video channel. Oleh sebab itu, LAN interface harus menyediakan koneksi yang andal. Layer bertugas melakukan error detection, error correction, dan frame sequencing agar data dapat mencapai tujuan sesuai dengan kondisi saat data dikirimkan.

5) Data channel mendukung aplikasi-aplikasi seperti electronic whiteboard dan kolaborasi aplikasi. Aplikasi dan protokol yang berbeda tetap dapat dijalankan dengan negosiasi menggunakan standar H.245. Standar untuk aplikasi-aplikasi seperti ini adalah standar T.120.

Komentar